Kesehatan
KENALI GEJALA OMICRON YANG UMUM DIALAMI BANYAK ORANG

Diposting tanggal 08 Februari 2022 13:56
Belakangan kita dihebohkan varian COVID-19 yang baru. Varian Omicron ini berhasil dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Bahkan di Indonesia angka kenaikan kasus Covid-19 kembali naik drastis beberapa hari belakangan. Banyak dari kita yang masih awam tentang virusnya, masih bingung, seperti apa gejala Omicron? Apakah menyerupai dengan varian sebelumnya? Tahukah kamu? Terdapat beberapa gejala utama varian Omicron yang telah terungkap. Studi Aplikasi ZOE COVID mencatat lebih dari 4,7 juta pengguna publik untuk melacak informasi tentang virus mulai dari gejalanya. Studi ini mencangkup dari komunitas pelaporan terbesar tentang COVID-19 secara global dan memungkinkan pengumpulan informasi yang tepat tentang varian. Informasi terbaru tercatat pada aplikasi ZOE COVID lima gejala teratas, seperti hidung berair, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan.
1. Sakit Kepala
Sakit kepala menjadi hal yang paling sering dikeluhkan. Meskipun sakit kepala adalah gejala COVID-19 yang kurang terkenal. Menurut studi Aplikasi ZOE sakit kepala menjadi satu tkamu paling awal dan lebih umum daripada gejala klasik lainnya, seperti batuk, demam, dan kehilangan indra penciuman. Studi ini juga mengungkapkan, sakit kepala akibat COVID-19 cenderung cukup menyakitkan. Rasanya seperti berdenyut, menekan, hingga menusuk yang terjadi di kedua sisi kepala daripada di satu area. Sakit kepala ini dapat berlangsung selama lebih dari tiga hari dan cenderung tahan terhadap obat penghilang rasa sakit biasa.
2. Hidung Pilek
Hidung berair menjadi gejala kedua yang paling sering dilaporkan setelah sakit kepala dengan hampir 60 persen orang yang melakukan tes positif COVID-19. Sementara seseorang yang memiliki gejala anosmia atau tidak dapat mencium bau juga melaporkan memiliki hidung berair. Meskipun studi lain menekankan saat seseorang mengalami infeksi tingkat rendah, hidung berair cenderung tidak menunjukkan penderitanya telah tertular virus Corona, lebih mungkin akibat pilek atau alergi. Bahkan sulit untuk menyebutnya gejala pasti karena sangat umum terutama selama musim dingin.
3, Bersin-Bersin
Pernah mengalami bersin? Umumnya setiap orang pernah mengalaminya, bersin merupakan mekanisme yang dilakukan tubuh untuk membersihkan hidung. Sementara studi Aplikasi ZOE menemukan bersin lebih dari biasanya menjadi pertkamu seseorang yang telah terinfeksi COVID-19. Meskipun bertumpu pada bersin jauh lebih mungkin menjadi tkamu pilek atau alergi. Itu berarti meskipun banyak orang terinfeksi COVID-19 yang mungkin mengalami bersin-bersin, tetapi itu bukan gejala pasti karena bersin sangat umum.
4. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan akibat COVID-19 terasa mirip seperti kamu mengalami pilek atau radang. Namun, sakit tenggorkan terkait COVID-19 cenderung lebih ringan dan berlangsung tidak lebih dari lima hari. Jika sakit tenggorokan berlangsung lebih lama segera hubungi dokter umum terdekat. Menurut data ZOE, hampir setengah dari orang yang terinfeksi COVID-19 melaporkan sakit tenggorokan. Meskipun ini lebih lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia antara 18-65 tahun daripada orang tua atau mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
5. Batuk Terus Menerus
Salah satu dari tiga gejala utama COVID-19 yang disepakati bersama, yakni batuk secara terus-menerus menurut studi Aplikasi ZOE hanya sekitar empat dari sepuluh orang yang sakit dengan virus akan mengalami hal ini. Sementara batuk virus Corona biasanya batuk kering dibanding batuk berdahak atau lendir yang mengindikasikan infeksi bakteri. Umumnya penderita akan mengalami batuk terus-menerus dalam waktu beberapa hari sekitar 4-5 hari.
6. Mudah Kelelahan
Kelelahan adalah salah satu gejala Covid yang lebih umum, baik dengan Omicron dan dengan varian virus sebelumnya, kata Dr. Lighter. Namun, biasanya jika seseorang mengalami gejala Covid, kelelahan tidak akan menjadi satu-satunya gejala. Lantas, bagaimana cara membedakan kelelahan biasa dan akibat COVID-19? Biasanya untuk membedakannya kamu dapat memperhatikan apakah gejalanya datang lebih tiba-tiba. Jika iya dan gejala kelelahan itu meningkat dengan sangat cepat maka itu pertkamu bukan hanya kelelahan biasa