Tumbuh Kembang Anak
ORANG TUA WAJIB TAHU INI UNTUK CEGAH HEPATITIS AKUT PADA ANAK
Diposting tanggal 18 Mei 2022 14:59
Kabar kurang baik disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Usai dua tahun lalu WHO mengumumkan Covid-19 sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kini WHO kembali mengumumkan KLB. WHO menetapkan hepatitis akut misterius menjadi KLB pada 15 April lalu. Saat ini para orangtua sedang dibuat cemas dengan merebaknya wabah hepatitis pada bayi dan anak. Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati. Hepatitis pada bayi merupakan infeksi hati yang menyerang bayi dan anak-anak. Beberapa jenis hepatitis dapat tergolong ringan, tapi jenis lainnya dapat membuat kondisi hati kronis dan berakibat fatal. Dalam kasus terbaru, hepatitis akut misterius menyerang bayi dan anak-anak dengan rentang usia 1 hingga 16 tahun ini belum diketahui penyebabnya. Oleh karena itu, disebut dengan hepatitis akut “misterius”.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau para orang tua untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit hepatitis misterius yang muncul di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Penyebab Hepatitis Pada Anak
Umumnya, hepatitis disebabkan oleh beberapa virus (virus hepatitis), obat-obatan, infeksi cacing hati, kelainan genetik tertentu atau oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif yang secara keliru menyerang hati, atau disebut hepatitis autoimun. Sementara itu, hepatitis pada bayi dapat disebabkan oleh banyak hal. Anak kamu bisa terinfeksi hepatitis dengan terkena virus yang menyebabkannya.
Gejala Hepatitis Pada Anak
Gejala ini mungkin dapat terjadi berbeda pada setiap anak. Dalam beberapa kasus, terdapat anak yang terinfeksi hepatitis tetapi tidak memiliki gejala apapun. Berikut ini beberapa gejalanya yang harus diwaspadai.
- Gejala seperti flu.
- Menguningnya kulit atau penyakit kuning.
- Demam.
- Mual atau muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Tidak enak badan.
- Sakit perut atau perut tidak nyaman.
- Diare.
- Nyeri sendi.
- Otot sakit.
- Gatal-gatal pada kulit.
- Urine berwarna gelap.
Sebagai orangtua, pastikan untuk segera berkonsultasi kepada dokter apabila anak kamu mendapati gejala tersebut. Tujuannya, supaya mendapat penanganan yang tepat.
Mencegah Hepatitis Sejak Dini
Selain melakukan deteksi dini pada gejala hepatitis, IDAI juga menyarankan agar orang tua melakukan pencegahan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Rajin Mencuci Tangan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan kuman atau virus penyebab hepatitis. Sebab, tangan sering kali menjadi 'sarana transportasi' berbagai kuman penyakit. Lewat tangan, kuman bisa berpindah ke mata, hidung, mulut.
2. Minum Air Bersih dan Matang
Air minum mineral murni di rumah jadi hal serius khususnya untuk yang tinggal di daerah perkotaan. Air di sumur rumah yang tercemar juga bisa menimbulkan banyak bakteri dan penyakit untuk anak. Usahakan minum air putih yang higienis dan juga matang untuk terhindar dari berbagai macam penyakit
3. Vaksin Hepatitis
Salah satu cara mencegah penularan hepatitis adalah mendapatkan vaksin hepatitis. Meski begitu, sejauh ini baru tersedia vaksin untuk dua jenis virus hepatitis, yaitu hepatitis A dan hepatitis B. Vaksin adalah cara pencegahan yang paling efektif untuk menekan jumlah kasus hepatitis. Pasalnya, ketika vaksin hepatitis diberikan pada orang yang berisiko terinfeksi, tubuh akan dirangsang untuk membuat antibodi.
Antibodi ini nantinya berperan dalam melawan virus hepatitis bila sewaktu-waktu masuk ke dalam tubuh. Normalnya, baik vaksin hepatitis A maupun vaksin hepatitis B didapatkan ketika Anda masih bayi. Namun, orang dewasa atau remaja juga bisa melakukan vaksinasi dengan dosis yang disesuaikan. Bila kamu sedang hamil, diskusikan dahulu dengan dokter. Pasalnya, vaksinasi dikhawatirkan dapat berdampak terhadap kesehatan janin yang dikandung. Hal ini juga berlaku ketika Anda memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
4. Hindari Penggunaan Alat Makan Bersamaan
Banyak dari kita yang suka sharing barang – barang pribadi. Padahal, hal tersebut merupakan kebiasaan tidak baik. Pasalnya, virus hepatitis bisa menular karena penggunaan barang pribadi secara bersamaan. Ada beberapa barang pribadi yang tidak boleh digunakan secara bersamaan, seperti sikat gigi, lipstik, alat pencukur, pemotong kuku dan masih banyak lagi. Penggunaan barang tersebut kadang terjadi luka minor. Sehingga akan ada darah pada alat tersebut dan terkadang tidak terlihat. Darah tersebutlah yang membuat virus hepatitis menular.