Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh banyak umat muslim khususnya di negara yang mayoritas penduduknya muslim seperti Indonesia. Banyak yang dirindukan dari bulan ramadhan salah satunya adalah sholat tarawih karena sholat ini hanya dilakukan pada bulan ramadhan. Selain itu, sahur dan buka puasa sangat ditunggu oleh anak-anak karena sebagian orang tua akan menyiapkan makanan kesukaan anak-anak, yang paling seru adalah mengajak anak-anak umur 5-6 tahun untuk berpuasa pertama kalinya kepada .

Dalam ajaran agama Islam, anak adalah titipan dari Allah SWT yang harus di jaga dengan baik. Sudah selayaknya seorang anak memperoleh ajaran agama yang baik dari orangtua agar anak tersebut menjadi mengerti dan pandai memahami akan suatu hal. Pada dasarnya, mengajarkan puasa kepada anak mungkin susah-susah gampang. Sebaiknya, Sebelum mengajari anak puasa, sebaiknya beri pengertian kepada anak terlebih dahulu apa itu puasa dan mengapa mereka perlu menjalankan ibadah tersebut. Setelah itu, secara perlahan sang anak mungkin akan lebih memahami akan ibadah puasa, dengan banyak momen-momen yang baru bagi si kecil, perkenalkan mereka terlebih dahulu apa tujuan dari kegiatan-kegiatan yang kita lakukan pada bulan ramadan.

Kapan anak-anak dilatih berpuasa? 

Tentang usia anak yang diwajibkan berpuasa, dalam agama Islam sendiri anak-anak baru dikenai kewajiban puasa ketika mereka telah balig. Namun, usia anak diwajibkan puasa bisa berbeda-beda karena usia mereka mencapai balig pun juga berbeda. Tanda anak telah mencapai balig, kalau laki-laki berarti ia sudah mengalami mimpi basah, entah dalam kondisi tidur atau dalam kondisi terjaga. Sedangkan untuk perempuan ketika saat ia sudah mengalami menstruasi atau haid. Mimpi basah pertama anak laki-laki dan menstruasi pertama anak perempuan ini bisa datang kapan saja, maksudnya tidak semua anak akan mengalaminya di usia yang sama. Namun rata-rata antara umur 10-15 tahun.Banyak pendapat tentang usia anak dilatih untuk berpuasa. Kewajiban menjalankan syariat islam pada usia anak-anak adalah ketika mencapai usia akil baligh. 

Walau harus menunggu balig dulu baru diwajibkan puasa, bukan berarti mereka yang belum balig tidak boleh mencoba belajar puasa ya. Bahkan sebaiknya anak diajarkan puasa sejak kecil supaya terbiasa. Usia pasti kapan anak bisa diajarkan puasa sebenarnya tidak ada, karena ini tergantung dari kemampuan mereka berpuasa. Dari segi kesehatan dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan anak seperti berat badan yang standar atau kondisi kesehatan anak yang stabil. Jika tetap akan melatih anak berpuasa ada baiknya kita sebagai orang tua memperhatikan gizi dan memberikan cukup minum agar anak-anak tidak mengalami dehidrasi.

Pertama kali mengenalkan puasa pada anak tidaklah sederhana, perlu ada cara khusus agar anak mengerti lalu mau menjalankannya. Cara mengenalkannya pun perlu disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak agar tidak salah dipahami. Para orang tua bisa coba cara ini untuk kenalkan puasa pada anak sehingga mudah dimengerti. Sahabat Oresa, bisa mencoba salah satu cara di bawah ini untuk mengenalkan si kecil di rumah tentang berpuasa di bulan ramadan. Simak yuk!

1. Ceritakan Kisah Tentang Puasa

Saat ini, kisah-kisah anak tentang puasa mudah ditemukan baik dalam buku bacaan maupun tayangan animasi pada platform digital. Tugas orang tua akan lebih mudah untuk mengenalkan puasa dengan hadirnya gambar yang disukai anak-anak. Jangan lupa untuk tetap mendampingi apabila si kecil mulai bertanya atau kurang mengerti apa yang dilihatnya. Banyak cerita anak-anak tentang keseruan puasa ramadhan di tuangkan dalam bentuk video. Saya sudah mencoba mengajak Kakak menonton video Nussa dan Rara latihan puasa ramadhan. Disini menceritakan Rara yang berumur 5 tahun memulai latihan puasa dengan disemangati sang Kakak” Nussa” untuk belajar puasa sampai seharian. Dari tontonan ini, Kakak menjadi mengerti tentang puasa mulai dari sahur sampai berbuka puasa serta apa saja yang membatalkan puasa. Tontonan lucu dengan sarat pesan ramadhan ini membuat kakak menjadi tidak sabar menunggu ramadhan datang.

2. Berikan Pemahaman Tentang Puasa di Bulan Ramadan

Seperti yang telah kita ketahui, berpuasa memiliki segudang manfaat yang menguntungkan. Menginformasikan manfaat berpuasa juga bisa jadi solusi untuk memotivasi anak agar tertarik untuk berpuasa. Sebagai contoh, dengan berpuasa maka tubuh jadi sehat atau dengan pemahaman lain. 

3. Mengajarkan Nilai-Nilai Kebaikan Berpuasa

Puasa membawa banyak manfaat bagi manusia. Salah satu cara mengajarkan anak puasa bisa juga dengan menjelaskan keutamaan-keutamaan berpuasa. Selain sebagai bentuk ketaatan pada Allah, puasa juga bisa jadi semacam “perisai” bagi yang menjalankan dari perbuatan buruk. Saat puasa kita diharuskan menahan hawa nafsu dan berkata kotor. Sehingga dengan berpuasa kita jadi dapat lebih menahan diri untuk tidak berbuat tercela. Selain itu, puasa juga membawa banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Sudah banyak penelitian yang membuktikan manfaat yang satu ini. Ibu bisa menjelaskannya menggunakan kalimat yang ringan dan mudah dipahami anak. Misalnya dengan mengatakan bahwa puasa bisa membersihkan perut kita dari sisa-sisa makanan yang sulit tercerna. Puasa juga otomatis akan mengistirahat perut kita yang sebelumnya mungkin hampir tidak pernah istirahat karena harus mencerna makanan terus menerus. Setelah menanamkan nilai-nilai di atas, baru Ibu dan Ayah bisa beralih ke cara mengajarkan anak puasa yang lebih bersifat praktis. Bagaimana caranya?

4. Puasa Setengah Hari

Beberapa anak yang masih di bawah 7 tahun, mungkin akan merasa kesulitan untuk menahan lapar dan haus seharian. Untuk itu jika Ibu mau mengajarkan anak puasa, mulailah dengan memintanya puasa beberapa jam dalam sehari, atau bisa juga puasa setengah hari. Pengenalan puasa secara bertahap ini akan lebih memudahkan anak dalam berpuasa nantinya. Ibu perlu ingat juga kalau anak yang masih di bawah 5 tahun sebaiknya tidak dipaksa puasa karena ia masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga butuh asupan nutrisi yang cukup