Hampir di tiap wilayah Indonesia ada Rumah Makan Minang. Sajiannya khas, nasi rames dengan pilihan lauk beraneka ragam. Menariknya, nasi rames itu punya sebutan berbeda-beda. Ada yang menyebutnya Nasi Kapau, dan ada juga yang menyebutnya Nasi Padang. Mengapa bisa demikian?. Warga keturunan Minang apalagi yang dilahirkan di rantau, umumnya tidak mampu menjelaskan perbedaan Nasi Padang dengan Nasi Kapau. Nah meski sama-sama berasal dari Minang, ternyata nasi kapau dan nasi padang punya perbedaan lho. Seperti yang kita tahu, rumah makan padang udah tersebar di seantero Nusantara, dari kota besar hingga desa terpencil. Dari banyaknya rumah padang tersebut, nggak semuanya nyuguhin 'nasi padang', tetapi ada pula yang jadiin 'nasi kapau' sebagai menu andalan mereka. 

Kapau sendiri merupakan nama nagari atau desa yang terletak di Kabupaten Agam. Warga lokal menyebut warung makan ini sebagai "rumah makan nagari kapau". Di Sumatera Barat, nasi kapau biasanya disajikan pada rumah-rumah makan yang berada di sekitar Bukittinggi, tepatnya berada di Pasar Bawah. Selain rumah makan, penjual Nasi Kapau malah biasanya menjajakannya seperti jajanan kaki lima di mana banyak uni-uni (ibu-ibu) yang berdagang menggunakan panci besar yang telah disusun bertingkat. Nasi Kapau merupakan nasi rames khas negeri Kapau, Tilatang Kamang, kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pada nasi kapau, penyajian dalam satu piring nasi biasanya disertai dengan tiga atau lebih lauk. Di antaranya, gulai cincang, gulai ikan, babek (babat), tambunsu, (usus), telur ayam, dendeng balado, hingga belut goreng. Tak lupa dilengkapi dengan gulai nangka. Gulai nangka yang menjadi ciri khas Nasi Kapau pun sedikit berbeda. Sebab, gulainya tidak banyak menggunakan santan, sehingga kuahnya tidak terlalu kental. Kemudian, biasanya gulai dicampur dengan kacang panjang, kol, rebung, dan pakis.

Sekilas, Nasi Kapau memang menyerupai Nasi Padang. Akan tetapi, perbedaannya sebenarnya kentara, Secara umum, perbedaannya ada pada penjualnya, Nasi Kapau dijual oleh orang asli Kapau. Kemudian, warung Nasi Kapau, umumnya menghidangkan lauk dalam wadah-wadah besar pada sebuah meja yang lebih rendah daripada posisi duduk penjualnya. Perbedaan lain adalah pada cara penyajian menunya, menu di rumah makan padang dipajang di etalase, berbeda dengan nasi kapau. Menu nasi kapau dipajang di atas meja, letaknya lebih rendah dari si penjual. Sedangkan di warung Nasi Padang, aneka lauk dipajang pada etalase yang besar, dan disusun bertingkat sehingga para pembeli bisa langsung memilih lauk mana yang ingin ia taruh dalam sepiring nasi miliknya.

Umumnya deretan lauk yang ada pada Nasi Kapau dan Nasi Padang ya hampir sama sih. Cuma kalau pada Nasi Kapau, ada lauk khasnya yaitu Gulai Tambusu atau gulai usus yang diisi dengan adukan tahu dan telur. Serta ada rendang ayam pula, yang kalau rendang di Nasi Padang umumnya kan daging sapi ya. Kemudian yang jadi favorit kebanyakan orang, Ayam Lado Mudo alias ayam yang dimasak dengan gilingan cabe ijo dan rempah lainnya. Rasanya gurih dan tidak pedas. Baik Itiak (Bebek) Lado Mudo maupun Ayam Lado Mudo, pokoknya kalau kuah lado mudo. Gulai Kapau yang menjadi pelengkap biasanya berbahan dasar kol, nangka, kacang panjang, dengan kuah gulai berwarna kuning dan sedikit asam. Berbeda dengan gulai Padang yang biasanya memiliki rasa lebih pekat karena memakai santan kental. Bahan dasarnya pun biasanya hanya nangka muda saja.