Kesehatan
TETAP BUGAR & PRODUKTIF SELAMA PUASA, BAGAIMANA CARANYA?
![ORESA](https://oresa.id/assets/images/logo_alt.jpg)
Diposting tanggal 19 April 2022 09:14
Pola hidup orang yang menjalankan puasa di bulan Ramadan akan mengalami banyak perubahan. Termasuk dalam hal pertahanan tubuh (imunitas) dan produktivitas selama bulan Ramadan. Meski selalu dilakukan setiap tahun, ibadah puasa selalu menjadi tantangan tersendiri bagi yang menjalankannya. Selama sebulan penuh, memang bukan hal yang mudah untuk melaksanakan kewajiban mengendalikan emosi serta menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam.
Jika dalam 11 bulan lainnya kita selalu makan dan minum sesuka hati, termasuk mematuhi saran untuk minum air mineral sesering mungkin sesuai kebutuhan tubuh, lalu bagaimana menjaga hidrasi tubuh selama bulan puasa? Selama menjalankan ibadah puasa ada banyak tips yang harus kita lakukan agar tetap sehat selama puasa Ramadhan. Secara fisiologis, saat puasa pola makan itu akan berubah. Tentunya akan ada kehilangan jadwal makan ini akan berakibat kekurang asupan pada tubuh, begitupun dengan cairan. Kemudian ada juga perubahan pola tidur. Rata rata pola tidur itu berkurang 1-2 jam. Maka diperkirakan sebanyak 300 kalori hilang per hari. Pada akhirnya puasa ini pada orang yang normal akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan
Tips agar tetap sehat selama puasa Ramadhan ini perlu diketahui agar kita terhindar dari masalah kesehatan yang biasa dihadapi. Masalah kesehatan tersebut biasanya muncul karena tubuh kita kekurangan serat, air dan terlalu banyak mengkonsumsi gorengan. Selama bulan puasa tentu pola makan kita akan berubah sehingga sangat perlu disiasati dengan menjalankan tips agar tetap sehat selama puasa Ramadhan. Tentunya berbagai langkah perlu dilakukan agar ibadah spesial yang datang setahun sekali ini memberikan pahala sekaligus bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
1. Minum Air Mineral 8 Gelas per Hari
Salah satu tantangan yang dihadapi saat berpuasa adalah potensi dehidrasi. Maka itu, kebutuhan hidrasi tubuh perlu tetap dipenuhi dengan baik, dengan cara cukup minum air saat sahur dan berbuka. Tidak ada perbedaan jumlah asupan air minum yang dibutuhkan tubuh saat berpuasa. Dianjurkan untuk tetap minum 8 gelas air mineral setiap hari. Kita perlu menjaga asupan gizi seimbang termasuk mineral yang memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi di dalam tubuh. Pola minum air selama puasa dapat dilakukan pembagian 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas antara buka dan sahur, dan 2 gelas lagi saat sahur. Ajak keluarga ikuti pola minum ini dan berikan juga contoh kepada si Kecil. Selain pentingnya memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh, kita juga perlu perhatikan kualitas air minum di rumah, karena tidak semua air itu sama.
2. Makan Buah yang Mengandung Air
kamu Misalnya, buah persik, semangka, maupun jeruk. Selain mengandung air dan serat, buah-buahan ini juga memberikan kebutuhan vitamin C. Konsumsi vitamin C juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh kamu dan keluarga selama menjalankan puasa di rumah.
3. Pilih Makanan dan Minuman dengan Porsi Secukupnya dan Bertahap
Berkumandangnya adzan Maghrib, menandakan waktu berbuka telah tiba. Setelah kurang lebih 12 jam menahan lapar dan haus, tentu keinginan untuk menyantap berbagai macam makanan dan minuman dalam porsi yang banyak semakin menggebu. Hindari makan dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Ingat, hikmah bulan puasa adalah pengendalian diri. Upayakan untuk berbuka puasa dengan porsi sewajarnya dan secara bertahap. Istilah ‘lambung kaget’ bisa jadi benar adanya. Membatasi porsi dan makan atau minum, dan mengonsumsinya secara bertahap akan membuat kinerja lambung tidak terlampau berat sebab lambung membutuhkan ruang kosong untuk mencerna makanan.
4. Tetap Berolahraga di Waktu yang Tepat
Meskipun puasa menyebabkan energi tubuh cenderung lebih cepat berkurang, namun hal ini bukan jadi alasan untuk berhenti berolahraga. Justru sebaliknya, berolahraga selama bulan puasa merupakan salah satu kegiatan yang dianjurkan para ahli untuk menjaga kebugaran tubuh, tentunya dengan beberapa catatan khusus yang harus diperhatikan.
Pertama, pilih olahraga intensitas rendah hingga sedang (low impact) seperti yoga, skipping, jogging, atau bersepeda di dalam ruangan, dengan durasi kurang dari 1 jam. Kedua, memilih waktu yang tepat. Misalnya saat sore hari sehingga tidak terasa haus sepanjang hari dan kalori yang hilang bisa segera tergantikan dengan menu buka puasa. Menurut para ahli, sore hari memang merupakan waktu yang tepat karena tidak lama setelah berolahraga, waktu berbuka pun tiba. Hindari berolahraga terlalu berat terutama di hari-hari pertama puasa karena tubuh masih butuh penyesuaian. Lakukan olahraga ringan dengan durasi singkat, lalu tambah perlahan di hari-hari berikutnya. Lupakan juga keinginan untuk berolahraga di siang hari karena cenderung lebih panas dan rentang waktu yang berjauhan dengan waktu berbuka dapat membuat tubuh relatif lebih mudah lemas